Konferensi Asia-Afrika
KONFERENSI ASIA-AFRIKA
(KAA)
Pernahkah kalian mendengar kata Konfrensi Asia Afrika (KAA) yang merupakan kejadian terbesar yang pernah diadakan di Indonesia?
|
A. Latar belakang terbentuknya
“Konferensi Asia-Afrika (KAA)”
Pada masa perang dunia II negara-negara di wilayah Asia dan Afrika diapit oleh kekuatan dari dua
negara adidaya yaitu (blok barat) Amerika Serikat dengan ideologi
kapitalis dan (blok timur) Uni Soviet dengan ideologi komunis.
Kondisi ini membuat negara di Asia maupun di Afrika semakin gencar untuk mendapatkan kemerdekaannya.
Pasca perang dunia II banyak negara asia maupun afrika yang sudah merdeka dan ada pula
yang masih berjuang demi kemerdekaanya. Walaupun pasca perang dunia II
ditiadakanya penjajahan dalam bentuk apapun bahkan pada masa itu sudah terbentuk organisasi
yang mengatur perdamaian duniayaitu PBB. Lahirnya PBB
tidak menutup kemungkinan banyak bangsa yang masih enggan bersatu untuk perdamian dunia.
Kepentingan dari dua blok
yang sangat berpengaruh tersebut berdampak buruk pada negara Asia dan Afrika.
Banyak negara yang sudah merdeka tetapi masih mempunyai masalah terkait daerahnya akibat dari penjajahan. Kepentingan dari dua blok tersebut seakan memaksa
negara dari Asia dan Afrika untuk memihak kepada mereka,
hal ini menyebabkan tumbuhnya permusuhan antara kedua blok tersebut yang
sangat membuat khawatir negara yang berada di Asia dan
Afrika karena perkembangan teknologi nuklir yang dapat meluluh lantakkan bumi. Keadaan
yang demikian memaksa Negara di Asia maupun Afrika untuk mengambil keputusan untuk kebebasan negara mereka dari kepentingan dua blok tersebut walaupun masih tergolong negara yang
muda. Melihat keadaan yang seperti ini sesuai dengan prinsip politik luar negri
Indonesia yaitu bebas aktif menuntut Indonesia
untuk turut serta dalam perdamaian dunia. Negara Indonesia
mulai berpikir untuk membuat negara yang berada di Asia maupun Afrika untuk bergabung tanpa memihak kedua blok tersebut. Konfrensi Asia
Afrika diciptakan untuk menciptakan perdamaian dan ketenteramkan hidup bangsa
yang ada di kawasan asia afrika. KAA juga bertujuan agar bangsa Asia Afrika
dapat memajukan kerja sama dengan mempertimbangkan masalah-masalah sosial,
ekonomi, dan kebudayaan.
B.
Pembahasan dari Konferensi
Asia-Afrika
Konfrensi
Asia Afrika adalah sebuah konfrensi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang
kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia,
Myanmar (dahulu Burma),
Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan
dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario.
Persiapan awal KAA diawali dengan adanya Konferensi Colombo pada tanggal 18 April-24 April 1955, di Gedung
Merdeka, Bandung, hal ini bertujuan untuk mempromosikan kerjasama
ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dalam melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika
Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.
Sebanyak
29 negara mengirimkan wakilnya dalam konferensi ini. Konferensi ini bertujuan
untuk merefleksikan pandangan mereka sebagai ketidakinginannya
kekuatan-kekuatan Barat ini untuk mengkonsultasikan tentang keputusan-keputusan
yang memengaruhi Asia pada masa Perang Dingin.
Kekhawatiran mereka ini mengenai ketegangan antara Republik Rakyat Tiongkok dan Amerika
Serikat serta keinginan mereka untuk membentangkan fondasi bagi hubungan yang
damai antara Tiongkok dengan mereka dan pihak Barat. Penentangan mereka
terhadap kolonialisme, khususnya pengaruh Perancis di Afrika Utara dan
kekuasaan kolonial perancis di Aljazair
dan keinginan Indonesia untuk mempromosikan hak mereka dalam pertentangan
dengan Belanda mengenai Irian Barat.
Sepuluh
poin hasil pertemuan ini kemudian tertuang dalam apa yang disebut Dasasila
Bandung, yang berisi tentang "pernyataan mengenai dukungan
bagi kerukunan dan kerjasama dunia". Dasasila Bandung ini memasukkan
prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Nehru. Konferensi
ini akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan
Non-Blok pada 1961.
KAA juga menjadi cikal bakal Gerakan Non Blok yang saat ini sudah beranggotakan 120 negara. Pergerakan negara-negara Asia dan Afrika ini tidak lepas dari peran Soekarno sebagai presiden Indonesia saat itu. Soekarno dari atas podium 60 tahun lalu menyampaikan pidatonya yang menggelegar, mengingatkan bahaya imperialisme dan kolonialisme terhadap negara-negara di dunia. Dalam pidatonya yang bertajuk "Lahirkanlah Asia Baru dan Afrika Baru" Soekarno menyatukan negara-negara anggota dalam melawan penjajahan, melahirkan Dasasila Bandung.
"Kita semuanya, saya yakin, adalah dipersatukan oleh hal-hal yang lebih penting daripada yang tampak memisahkan kita. Kita bersatu, misalnya, oleh sikap yang sama dalam membenci kolonialisme dalam bentuk apa saja ia muncul. Dan kita bersatu dalam hal membenci rasialisme. Dan kita bersatu karena ketetapan hati yang sama dalam usaha mempertahankan dan memperkokoh perdamaian dunia,” ujar Bung Karno saat itu. Semangat yang sama coba disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya pada 50 tahun Konferensi Asia Afrika pada 2005. Acara ini sebagai penyegar bahwa negara-negara Asia dan Afrika bersahabat, dan lebih dari itu, sama-sama menentang kolonialisme. Pertemuan ini menjadi landasan terciptanya Kemitraan Strategis Baru Asia-Afrika, NAASP.
“Bangsa-bangsa Asia-Afrika akan mampu melewati tantangan kompleks dalam dunia yang global dalam sebuah kerja sama yang sinergis dan itu akan berhasil hanya dengan tekad, komitmen, dan kemauan yang keras,” ujar SBY dalam pidatonya. Tema yang sama juga diusung dalam 60 tahun KAA yang digelar pekan ini. Delegasi 109 negara Asia dan Afrika akan menyatukan suara dalam mendukung perdamaian dan kemakmuran dunia, salah satu agendanya adalah mendukung kemerdekaan Palestina yang diwujudkan dalam sebuah pernyataan bersama.
Presiden Joko Widodo seperti dua pendahulunya, diprediksi juga akan menyampaikan pesan yang kuat soal keadilan global. Selain itu, ajang ini juga akan menjadi kesempatan untuk meningkatkan perekonomian dua benua."Forum ini bertujuan menjembatani negara-negara Asia dan Afrika untuk kemitraan yang lebih kuat dan untuk berbagi pengalaman dalam meningkatkan pembangunan ekonomi dua wilayah," ujar keterangan dalam situs KAA.
C. Pelopor Konferensi Asia-Afrika
Jadi awalnya, politik di dunia ini terbagi menjadi dua,
yaitu blok barat dan blok timur. Blok barat dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok
timur dipimpin oleh Uni Soviet. Kedua blok ini saling bermusuhan dan permusuhan mereka di
kenal luas sebagai Perang Dingin. Baru,
timbul para bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk tidak memihak keduanya.
Akhirnya mereka membuat Konferensi Asia Afrika (KAA) yang terlaksana di bandung,
1955.
1. Sir John Kotelawala
Jadi Sir John ini berasal dari Sri Lanka. Di Sri Lanka, ia merupakan perdana mentri Sri Lanka yang ketiga. Awalnya dia mengirimkan surat kepada Ali Sastroamidjojo tahun 1954 dan beberapa tokoh lainnya.
2. Ali Sastroamidjojo
Ali
Sastroamidjodjo adalah perwakilan pelopor KAA dari Indonesia. Saat itu,
ia masih menjabat sebagai perdana mentri kedelapan. Ia menjadi undangan dari Sir John Kotelawala
yang mengusulkan pertemuan para perdana mentri di Kolombo, Sri Lanka.
3.
Muhammad
Ali Bogra
Muhammad Ali
Bogra adalah perdana mentri dari Pakistan dari tahun 1953-1955. Ia turut mempelopori
KAA dan turut menyuarakan pendapatnya saat konferensi berlangsung. Selain itu,
ia juga lantang bersuara melawan kolonialisme yang saat itu masih dialami oleh negara-negara Asia dan Afrika.
4.
Jawaharlal Nehru
Nehru merupakan figure
sentral didalam sejarah politik India, menjadi bagian dinasti politik
Nehru-Gandhi.
Nehru setuju dengan Indonesia
bahwa KAA takhanya
dihadiri oleh perwakilan
negara para pelopor saja melainkan juga negara-negara Asia dan Afrika lain yang
masih berjuang melawan penjajahan
5. U Nu
U Nu merupakan perdana mentri pertama Burma (Myanmar). Ia juga menduduki kembali menjadi perdana mentri ke-3 dan ke-5. Selain dikenal sebagai politisi, ia juga dikenal sebagai novelis. Karyanya diantaranya adalah The People Win Through (1951), Burma Under the Japanese (1954), dan An Asian Speaks (1955).
D.
Peserta Konferensi Asia-Afrika
Negara
|
Peserta
|
Jabatan
|
Afganistan
|
Sardar Mohammed Naim Khan
|
Mentri
luar negri
|
Arab Saudi
|
Amir Faisal
|
Putera
mahkota dan mentri luar negri
|
Burma
|
U Nu
|
Perdana
mentri
|
Ceylon
|
Sir John Kotelawala
|
Perdana
mentri
|
Republik Rakyat Cina
|
Zhou Enlai
|
Mentri
luar negri
|
Ethiopia
|
Yilma Deressa
|
Duta
besar Ethiopia untuk AS dan PBB
|
Filipina
|
Carlos P. Romulo
|
Sekretaris
luar negri dan wakil negara
|
India
|
Jawaharlal Nehru
|
Perdana
mentri
|
Indonesia
|
Ali Sastroamidjojo
Soekarno
Sunario
|
Perdana
mentri
Presiden
Mentri
luar negri
|
Irak
|
Mohammed Fadhil Jamali
|
Mantan
perdana mentri
|
Iran
|
Ali Amini
|
Mentri
keuangan
|
Jepang
|
Tatsunosuke Takasaki
|
Mentri
negara
|
Kamboja
|
Norodom Sihanouk
|
Raja
|
Laos
|
Katay Sasorith
|
Perdana
mentri
|
Lebanon
|
Sami El Solh
|
Perdana
mentri
|
Liberia
|
Momulu Dukuly
|
Sekretaris
negara
|
Libya
|
Mahmud Bey Muntaseer
|
Duta
besar Libya untuk Inggris
|
Mesir
|
Gamal Abdel Nasser
|
Presiden
|
Nepal
|
Sovag Jung Tahpa
|
Sekretaris
luar negri
|
Pakistan
|
Mohammed Ali
|
Perdana
mentri
|
Ghana
|
Kojo Botsio
|
Mentri
negara
|
Sudan
|
Ishmail El Azhari
|
Perdana
mentri
|
Suriah
|
Khalid El Azm
|
Mentri
luar negri
|
Thailand
|
Wan Waithayako
|
|
Turki
|
Fatih Rustu Zorlu
|
Wakil
perdana mentri
|
Vietnam Selatan
|
Nguyen Van Thoai
|
Mentri
pembangunan
|
Vietnam Utara
|
Pham Van Dong
|
Mentri
luar negri
|
Yaman
|
Seif El Islam El Hassan
|
|
Yordania
|
Walid Salah
|
Mentri
luar negri
|
E.
Struktur Organisasi Konferensi Asia-Afrika
Dalam memutuskan sesuatu akan ditempuh sistem musyawarah dan
mufakat (sistem konsensus) dan untuk menghemat waktu tidak diadakan pidato
sambutan delegasi. Perdana Menteri Indonesia akan dipilih sebagai ketua
konferensi. Sidang konferensi terdiri atas sidang terbuka untuk umum dan sidang
tertutup hanya bagi peserta konferensi. Dibentuk tiga komite, yaitu Komite
Politik, Komite Ekonomi, dan Komite Kebudayaan. Semua kesepakatan tersebut
selanjutnya disetujui oleh sidang dan susunan pimpinan konferensi adalah
sebagai berikut :
Jabatan
|
Nama
|
Ketua konferensi
|
Mr. Ali Sastroadmidjojo (PM
Indonesia)
|
Ketua komite politik
|
Mr. Ali Sastroadmidjojo (PM Indonesia)
|
Ketua komite ekonomi
|
Prof. Ir. Roosseno (Mentri
Perekonomian Indonesia)
|
Ketua komite kebudayaan
|
Mr. Moh. Yamin (Mentri Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan Indonesia)
|
Dalam sidang-sidang selanjutnya muncul beberapa kesulitan
yang bisa diduga sebelumnya. Kesulitan-kesulitan itu terutama terjadi dalam
sidang-sidang Komite Politik. Perbedaan-perbedaan pandangan politik dan masalah-masalah
yang dihadapi antara negara-negara Asia Afrika muncul ke permukaan, bahkan
sampai pada tahap yang agak panas.
Namun berkat sikap yang bijaksana dari pimpinan sidang serta hidupnya rasa toleransi dan kekeluargaan di antara peserta konferensi, maka jalan buntu selalu dapat dihindari dan pertemuan yang berlarut¬larut dapat diakhiri.
Namun berkat sikap yang bijaksana dari pimpinan sidang serta hidupnya rasa toleransi dan kekeluargaan di antara peserta konferensi, maka jalan buntu selalu dapat dihindari dan pertemuan yang berlarut¬larut dapat diakhiri.
F.
Lanjutan Dari Konferensi Asia-Afrika
v Pertemuan Kedua Konferensi Asia
Afrika
Tahun : 2005
Lima
puluh tahun setelah Konferensi Asia Afrika diselenggarakan, kepala
negara-negara di benua Asia dan Afrika datang ke Indonesia untuk ikut serta
dalam sebuah pertemuan di Bandung dan Jakarta pada tanggal 19-24 April 2005.
Sekjen PBB bernama Kofi Annan-pun ikut hadir dalam pertemuan tersebut. KTT
Asia-Afrika pada 2005 dapat memghasilkan NAASP atau New Asian-African Strategic Partnership atau jika diterjemahkan menjadi Kerjasama Strategis Asia-Afrika yang baru
yang diharapkan dapat membawa Asia dan Afrika menjadi lebih baik.
Lokasi
yang digunakan pada saat itu di Bandung adalah Gedung Merdeka dan Jakarta
Convention Center (JCC) di Jakarta. Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa
peserta seperti :
1. Sekjen
PBB : Kofi
Annan
2. Presiden
Pakistan : Pervez
Musharraf
3. Presiden
Afganistan : Hamid Karzai
4. Perdana
Menteri Malaysia : Abdullah Ahmad
Badawi
5. Sultan
Brunei : Hassanal
Bolkiah
6. Perdana
Mentri Jepang : Junichiro
Koizumi
7. Presiden
Tiongkok : Hu Jin Tao
8. Presiden
Afrika Selatan : Thabo Mbeki
v Pertemuan Ketiga Konferensi Asia
Afrika
Tahun : 2015
Pada pertemuan ini,
Konfrensi Asia Afrika ke-60 dilaksanakan di 2 kota yaitu Jakarta pada tanggal
19-23 April 2015 dan Bandung pada 24 April 2015 dengan agendanya yaitu “Asia-Africa Business Summit” dan “Asia-Africa Carnival”. Nah, Indonesia akan membawakan tema tentang peningkatan kerjasama negara-negara
di kawasanselatan, kesejahteraan, serta perdamaian yang akan dihadiri 109
pemimpin negara dan 25 organisasi internasional.
Pertemuan anggota Konferensi Asia-Afrika pada tahun 2015 di Indonesia
|
G. Hasil Konferensi Asia-Afrika
Jadi, Konfrensi Asia Afrika ini membuat bangsa Asia Afrika agar menghormati hak-hak dasar manusia dan menghargai perbedaan ras serta mengakui semua ras dan bangsa di dunia. Bangsa Asia Afrika tidak ikut campur dan intervensi persoalan negara lain. Dalam bidang politik dan pertahanan, bangsa Asia Afrika tidak menggunakan peraturan dari pertahanan kolektif dalam bertindak untuk kepentingan suatu negera besar dan tidak mengancam dan melakukan tindakan kekerasan terhadap integritas territorial. Dan juga KAA mengatasi dan menyelesaikan segala betuk perselisihan internasional secara damai dengan persetujuaan PBB.
H.
Dampak Konferensi Asia-Afrika
Pesan Bandung ( Bandung Message)
1. Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Baru
Asia Afrika (NAASP)
2. Dan Deklarasi kemerdekaan Palestina.
Dampak Konferensi Asia Afrika (KAA)
Konferensi
Asia Afrika membawa pengaruh yang
besar bagi solidaritas dan perjuangan kemerdekaan bangsa di Asia
dan Afrika.Pengaruh Konferensi Asia Afrika adalah sebagai berikut.
1. Perintis dalam membina solidaritas bangsa-bangsa dan merupakan titik tolak untuk mengakui
kenyataan bahwa semua bangsa di dunia harus dapat hidup berdampingan secara damai.
2. Cetusan
rasa setia kawan dan kebangsaan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan.
3. Penjelmaan kebangkitan kembali bangsa-bangsa
di Asia dan Afrika.
4. Pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa
di dunia pada umumnya serta di Asia dan Afrika khususnya.
5. Memberikan pengaruh
yang besar terhadap perjuangan bangsa-bangsa di Asia
dan Afrika dalam mencapai kemerdekaannya.
6. Banyak negara-negara
Asia-Afrika yang merdeka kemudian masuk menjadi anggota PBB.
7. Konferensi
Asia Afrika mampu menjadi penengah dua blok yang
saling berseteru sehingga dapat mengurangi ketegangan/détente
akibat Perang Dingin dan mencegah terjadinya perang terbuka.
8. Gagasan Konferensi
Asia Afrika berkembang lebih luas lagi dan diwujudkan dalam Gerakan Non Blok.
9. Politik bebas aktif
yang dijalankan Indonesia, India, Burma (Myanmar), dan Sri Lanka
tampak mulai diikuti oleh negara-negara yang tidak bersedia masuk Blok Timur ataupun
Blok Barat.
10. Belanda cemas dalam menghadapi kelompok
Asia Afrika di PBB sebab dalam Sidang Umum PBB, kelompok tersebut mendukung tuntutan
Indonesia atas kembalinya Irian Barat kepangkuan RI.
11. Australia
dan Amerika Serikat mulai berusaha menghapuskan diskriminasiras di negaranya.
12. Konferensi Asia Afrika dilaksanakan pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo 1 (31 Juli
1953- 22 Agustus 1955)
I.
Manfaat Konferensi Asia-Afrika
Negara-negara
yang tergabung dalam Asia-Afrika terbukti telah mampu mengembangkan hubungan internasional
yang damai dan menguntungkan negara-negara anggota. Pada mulanya gerakan ini dimaksudkan sebagai imbangan negara-negara berkembang
(Asia dan Afrika) dalam berkompetisi dengan dua kekuatan besar waktu itu,
yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Mereka tidak ingin terlibat dalam perseteruan dan ingin netral dari kedua kekuatan tersebut.
Di sisi lain, negara-negara anggota berkeinginan besar untuk tetap berdaulat,
berkembang, maju, dan bias menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Manfaat
Asia-Afrika bagi Indonesia adalah mengembalikan Irian Barat kepangkuan Indonesia
mendapat dukungan dari Asia-Afrika dan politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indonesia
mulai diikuti negara-negara yang tidak termasuk dalam Blok Barat dan Blok Timur.
Asia-Afrika juga bermanfaat bagi dunia yang pertama,
ketegangan dunia menjadi agak berkurang. Kedua, politik rasialis (diskriminasi warna kulit)
mulai berkurang dan yang ketiga, negara-negara penjajah mulai melepaskan daerah penjajahannya.
Asia-Afrika juga mampu menumbuhkan hubungan damai dan kerjasama
yang saling bermanfaat, khususnya bagi negara-negara anggota. Dalam kerjasama dalam bidang ekonomi upaya saling memenuhi
kebutuhan dalam rangka untuk kesejahteraan rakyat. Adanya Konferensi
Asia-Afrika menunjukkan hubungan yang semakin erat antar bangsa-bangsa di wilayah
Asia dan Afrika. Bagi Indonesia sebagai pelopor Konferensi Asia-Afrika, keikutsertaan dalam pertemuan tersebut merupakan wujud nyata dari tujuan nasional,
yaitu ikut serta menciptakan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
K.
Kesimpulan
Kesimpulan dari artikel ini adalah Konferensi Asia
dan Afrika dibuat untuk membahas permasalahan yang terjadi di kedua benua yaitu
benua Asia dan Afrika yang dimana konferensi tersebut dilaksanakan di Indonesia
pada tahun 1955. Pada saat itu masalah yang terjadi adalah terkait dengan
kemerdekaan pada Perang Dunia II dimana kedua negara adidaya : Amerika Serikat
dan Rusia berperang. Keadaan tersebutlah yang membuat negara-negara Asia dan
Afrika untuk mencari kebebasan atau kemerdekaannya. Setelah adanya konferensi
maka terbuatlah beberapa keputusan yang bisa disebut sebagai hasil seperti
menghormati hak-hak dasar manusia, kedaulatan dan intergritas, menghormati
perbedaan ras dan mengakui persamaan (dalam artian kesetaraan) ras dan bangsa
di dunia, tidak ikut campur (atau intervensi) persoalan negara lain dan
lain-lainnya.
Daftar Pustaka :
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20150419125001-106-47691/kaa-warisan-soekarno-untuk-meninju-penjajahan
https://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Asia%E2%80%93Afrika
www.dosenpendidikan.com
Sumber :
http://www.re-tawon.com/2015/04/daftar-delegasi-konferensi-asia-afrika.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Asia%E2%80%93Afrika#Pertemuan_ketiga_(2015)
http://qotadahamran.blogspot.co.id/2015/05/konfrensi-asia-afrika.html
https://www.google.co.id/search?q=pertemuan+ketiga+kaa&rlz=1C1CHBD_enID748ID748&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi0peKGp5HZAhULr48KHddqCBEQ_AUICigB&biw=1517&bih=746#imgrc=EAB_WEKVxvrqNM
Referensi :
[Anggota pertemuan dan lokasi]
https://alifah129.wordpress.com/2015/07/01/konferensi-asia-afrika-kaa/
[mengenai pertemuan kedua]
https://blog-sejarah-dunia.blogspot.co.id/2015/04/sejarah-dan-latar-belakang-konferensi-asia-afrika.html
Sumber : organisasi.org
Sumber : Wikipedia
https://inspiratorfreak.com/kenali-lima-pelopor-konferensi-asia-afrika/
http://www.berbagaireviews.com/2015/03/negara-negara-pelopor-konferensi-asia.html
http://www.astalog.com/6981/profil-5-tokoh-pelopor-konferensi-asia-afrika.htm
http://m.elshinta.com/news/9235/2015/04/24/mengenal-tokoh-tokoh-pemrakarsa-kaa-1955
Comments
Post a Comment